Daur Ulang Ponsel Bisa Selamatkan Gorila
Fino Yurio Kristo - detikinet
Gorila (gotspetonline)
Cape Town - Daur ulang ponsel bekas kini sedang digalakkan. Selain untuk mengurangi dampak lingkungan, daur ulang ponsel juga dikatakan bisa menyelamatkan populasi binatang gorila yang semakin menyusut di Afrika.
Pasalnya, menurut majalah National Geographic, salah satu bahan pembuat ponsel yakni Coltan didapat dari Kongo yang jadi habitat Gorila. Seiring permintaan ponsel yang terus melonjak, penambangan coltan di sana pun tak terkendali sehingga tempat tinggal Gorila menyusut.
Bahkan semakin banyak Gorila jadi sasaran empuk untuk ditangkap dan diperjualbelikan secara ilegal. Dengan daur ulang, berbagai komponen ponsel bisa digunakan lagi yang membantu mengurangi penambangan coltan sehingga ujung-ujungnya dapat menyelamatkan populasi Gorila.
Untuk itu, produsen ponsel Nokia tengah giat menggalakkan kampanye agar orang mau mendaur ulang ponsel bekas. Afrika Selatan misalnya, menjadi sasaran program Nokia itu. Seluruh bagian ponsel termasuk charger dan aksesorisnya bisa diberikan pada outlet Nokia di sana.
Menurut Markus Tehro, International Director of Environmental Nokia, jika semakin banyak orang mau mendaur ulang ponselnya, maka pemakaian bahan mentah untuk membuat ponsel bisa direduksi.
Survei dari Nokia sendiri mengungkap rendahnya kesadaran orang untuk mendaur ulang ponsel yang sudah tidak terpakai. Dalam survei global tersebut, sebanyak 44 persen dari ponsel bekas dibiarkan saja terbengkalai di rumah.
Sementara sebanyak 25 persen responden memberikan ponsel bekas ke teman atau keluarga dan sebanyak 16 persen menjual kembali ponsel bekas mereka, terutama di negara berkembang. Demikian dikutip detikINET dari Iol, Senin (13/10/2008).
Sumber : http://www.detikinet.com/read/2008/10/13/115351/1019105/398/daur-ulang-ponsel-bisa-selamatkan-gorila
Tuesday, October 14, 2008
“Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.” (Soe Hok Gie)